Postingan

Puisi: RINDU MENGAJARKANKU

Rindu mengajarkanku bahwa mencintai tak harus melihat tanganmu, meski aku melaluinya dengan hari yang panjang dan jiwaku seolah menyusut terbang dalam cantikmu yang tak lekang terpasung waktu. Aku kerap melihatmu di kaca jendela walau nyatanya hanya keheningan yang senyap merayap dan ruangan penuh oleh samar suaramu, jauh melabuh ke anganku menjadi lonceng kecil yang terus saja memanggilmu meski di balik awan itu parasmu bersembunyi.  Rindu mengajarkanku untuk tak pernah melupakan hangat rindang pelukanmu. Tanggamus, 07 April 2022

Cerpen: DUA SAHABAT

Rama dan Soleh sudah berkawan sejak kecil. Mereka saling melengkapi dan berbagi segalanya sebab dunia mereka jauh berbeda. Rama adalah anak dari sepasang konglomerat yang begelimangan harta, sementara Soleh hidup dalam kesederhanaan. Rama bisa menikmati indahnya dunia, sementara Soleh hidup dalam kegelapan sebab ia tuna netra sejak lahir.  Mulanya, Ibu Soleh bekerja di rumah Rama sebagai asisten rumah tangga. Rama yang sehari-harinya hidup sendiri sebab orang tuanya sibuk bekerja menjadi gembira mendapatkan seorang teman. Ketika orang tua Rama belum pulang hingga larut malam, ia ikut bersama Soleh dan ibunya hingga orang tuanya datang menjemput.  Dari situ, Rama merasakan kehidupan yang berbeda. Bukan karena rumah dan makanan yang sederhana, tetapi keluarga Soleh yang amat harmonis. Rama merasa sangat hangat dan tenteram di rumah Soleh. Ia sangat berharap mendapatkan keluarga yang seperti itu, orang tua yang selalu ada saat dibutuhkan dan waktu yang selalu dihabiskan bersama-sama.  Ram

Cerpen: BINTANG

Jauh di sebuah kota asing, dua orang laki-laki saling bersitatap. Yang satu masih seumuran remaja lulus SMA, yang satu lagi kira-kira usianya sekitar kepala empat. Kebisuan merayap di antara mereka meski deru kendaraan lantang mendominasi. Suara tukang parkir memandu ibu-ibu keluar dari toko. Suara penjaja sandal, baju serba murah, dan kenek bus begitu menghidupkan suasana kota.  Lelaki remaja itu menatapnya dengan girang sambil memasang senyum yang gamang. Bibirnya bergetar, ingin sekali memanggil lelaki di hadapannya yang bertahun-tahun tak pernah dilakukan, tetapi lelaki berkepala empat itu justru buru-buru menoleh, kemudian menjauh. Entah pergi ke mana lagi kali ini.  Jauh sebelum itu, ada satu hal yang terus terngiang. Perasaan rindu yang rajin membangunkannya dari tidur. Sekeping tanya selalu bergelayutan dalam selembar poto yang kini digenggamnya. Ia tak mungkin salah orang. Demi bertemu dengan lelaki itu, ia rela jauh dari kampung. Puluhan kilo ia tempuh, di tengah terik mataha

Puisi: MONOLOG TENTANG CINTA

Jika terbesit kata cinta, maka aku selalu berkaca pada Adam dan Hawa yang menanti dan mencari selama itu kasih dan sayang tak pernah pudar, kemudian Arafah mempersatukan; cinta dikukuhkan. Jika membicarakan kata cinta, aku selalu membayangkan kekuatan. Laila Majnun, sepasang kekasih yang terhalang restu dan keadaan. Sepasang kekasih yang pasrah jika cinta ialah mutlak garis Tuhan yang tak bisa dilukir meski hasrat menggebu seperti Romeo dan Juliet.  Cinta ialah kehancuran, seperti kisah Zulaikha dan Yusuf atau Diana dengan Charles, tapi kata Plato, dia yang merasakan cinta tak akan berjalan dalam kegelapan, yaitu cinta yang menemukan hati dan jiwa yang utuh untuk berbagi kisah dan kasih.  Cinta ialah kerlip cahaya yang mampu membimbing seseorang dan menariknya dari keterasingan. Cinta ialah mata pisau yang siap melukai atau dilukai. Tanggamus, 21 November 2021

Puisi: SEDEKAT-DEKATNYA CINTA, SEDEKAT-DEKATNYA KAU

Ibarat langit, akulah awan pada tubuhmu sebagai pelukis wajahmu, bertukar-tukar isyarat dan malam ketika kau menyaru bintang, akulah rembulan pada gemerlap  riang malammu. Kita selalu dekat, ibarat pena dan puisi akulah tinta yang menyimpan segala ceritamu dan rahasia kenangan tentang angan dan ingin yang selalu kita kisahkan sepanjang perjalanan. Meski habis catatan di riwayat,  hikayat tak lagi dituturkan, kita mesti sekokoh akar pohonan, menyulur perdu ditelikung zaman sebab sebaik-baiknya ikatan ialah yang tak pernah pudar dilerai waktu. Dan matahari perlahan naik, tepat saat orang-orang gelisah terbangun dari mimpi, kugenggam tanganmu, gegas menyalakan api cinta sebab kita tak pernah tahu, kapan waktu mengekalkan rindu. Saat hujan merusak suasana, kudekap tubuhmu, kau mendekap tubuhku, lalu kita menjadi arus sungai, mengalirkan  kehidupan, kecipak ikan, dan segala yang  kita angankan menjadi kenyataan sebab kita bersama dan aku bahagia. Tanggamus, 3 November 2021

Cerpen Puisi: RUMAH

 #Cinta_CerPus #Cerpen #Puisi RUMAH oleh Firman Fadilah Jumkat 800+ Di teras rumah tua itu, Kakek Dul termenung, seolah ada sesuatu yang membuatnya gelisah. Ditatapnya langit senja dengan awan setipis tisu. Kerut di keningnya makin bertumpuk, menggambarkan hari-harinya yang kian murung. Suara kendaraan yang lalu-lalang ramai mengusik suasana, tetapi suara deru itu hanya kebisingan belaka yang tak mampu menepis berbagai kegundahan dalam dadanya.  Sebagai seorang tua yang tinggal sendiri, seharusnya ini adalah waktu yang paling tepat untuk menikmati kehidupan. Setelah istrinya meninggal, lalu ke lima anaknya menikah dan pergi merantau, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya telah dewasa dan mandiri. Tugasnya sebagai orang tua telah selesai. Kini, ia hanya perlu memperbaiki diri dan menunggu anak-anak dan cucu-cucu kembali menjenguknya. Namun, kegundahan yang tergambar pada garis retak di pipi dan keningnya tak mungkin bisa disembunyikan. Seminggu yang lalu, seorang kontraktor menya

Cerpen: KOPLO

"Goyang lagi ahhh!!" Jamilah berteriak di atas panggung, mencoba untuk mencuri perhatian penonton di bawahnya.  "Goyang lagiii!" Penonton seketika menyahut serempak seolah-olah tak tahan lagi untuk segera mendengar suara merdu dari bibir Jamilah yang tipis dan merah seksi. Atau barangkali mereka juga ingin melihat pinggul Jamilah yang patah-patah saat bergoyang. Pantatnya yang kenyal berlenggak-lenggok segera menciptakan kepuasan tersendiri. Juga buah dadanya yang ranum seakan hendak jatuh dari atas panggung.  Saat kendang ditabuh, kaki kanan Jamilah yang putih dan jenjang diangkat ke atas sound system di sisi panggung. Ia memainkan sepatunya yang tinggi. Lalu, seruling pun mengalun merdu. "Tangan di atas semua yokkk!" Seketika itu para penonton langsung riuh dan serempak mengangkat tangan dengan satu irama umpama telah terhipnotis oleh liukan badan Jamilah yang bergoyang ke kanan dan ke kiri. Di bawah panggung, para penonton goyang tak beraturan. Ada yang

Cerpen: MALAM BERDARAH

 Disclaimer : cerita mengandung gore. 18++ Jam 01:10 [Belum tidur?] pesan dari Ken, kawan satu kelasku. Perasaan ganjil muncul tiba-tiba. Sebelumnya, ia jarang mengirim pesan, terlebih untuk hal basa-basi seperti ini. Biasanya, kami hanya berbalas pesan untuk membahas pertandingan sepak bola. Pesan sudah telanjur kubaca, tak mungkin kuabaikan.  [Belum,] balasku. [Kenapa?] Malam itu, entah mengapa mataku enggan terpejam. Beberapa cerita pendek telah selesai kubaca untuk membuat mataku lelah, kemudian terkatup. Namun, semakin banyak kata-kata yang kubaca, mataku semakin terjaga.  Dadaku kian bergemuruh seperti ada ketakutan yang mengintai di balik jendela. Angin berkesiur, membuat ranting dan daun-daun saling bergesekan. Suara-suaranya menjadi aneh seolah suara seseorang yang merintih-rintih mencari pertolongan. Terlebih, tidak ada orang di rumah. Orang tuaku pergi ke luar kota. Ketakutan kian mencekam. Keningku berpeluh.  [Aku nggak bisa tidur, Jo.] [Sama.] [Aku masih belum bisa move on

Cerpen: ADA CINTA DI GEDUNG TEATER

Sekolah kami memiliki gedung aula yang besar. Di dalamnya, ada panggung yang biasa digunakan untuk mempertontonkan berbagai macam pertunjukan karya seni. Tari, teater, musik, dan acara-acara besar seperti perayaan perpisahan.  Lampu-lampu kecil menghiasi di setiap sudut. Background dicat dengan warna putih yang mendominasi. Aula itu tertutup yang membuat suara-suara memantul-mantul. Pita warna-warni menggantung di atas daun jendela.  Aku ingat betul pertunjukan teater tokoh pasangan wayang yang melegenda, Rama dan Sinta. Pameran karya setiap setahun sekali yang wajib diadakan sebagai bukti kepada para orang tua bahwa siswa-siswi didikan kami mempunyai prestasi.  Sebelumnya, sebagai guru seni, aku memilih para pemain yang akan melakonkan masing-masing peran. Mereka sangat antusias menyambut pertunjukan teater agung itu. Ada satu siswa yang sangat jenaka, jahil, pula terkenal nakal. Mengingatnya, aku tertawa juga bangga sebab totalitas aktingnya membuat pertunjukan teater itu memesona. &

HARI INI TAK AKAN SAMA DENGAN HARI KEMARIN

Hari ini tak akan sama dengan hari kemarin, kemarin mendung, barangkali hari ini langit biru dan tak selamanya matahari terus bersembunyi melupakanmu yang tertatih meniti langkah kecil juga merapal doa-doa untuk esok yang mungkin lebih cerah dari hari ini Tiap jalan yang kita lalui, suatu saat tegulung merangkak ke langit, lalu sebuah kisah jadi abadi dalam hidup singkat yang kita belum sempat melihatnya lebih lama sebab harapan bisa jadi adalah warisan yang terus terpatri dalam liukan aksara Sementara kita terus berkisah agar kelak ditemukan rimbun pelajaran bagi masa depan yang menghendaki indah sesuatu  sebab harapan selalu tercipta dari sumur air mata yang penuh rintih kenangan, pilu jua kita semai,  bahagia kita tuai Kamar, 21 Mei 2022

Sepanjang Pesisir Tanggamus (1), Sepanjang Pesisir Tanggamus (2)

Gambar
  #puisi Sepanjang Pesisir Tanggamus (1) Sepanjang jalanmu, yang kulihat hanya laut aroma garam yang begitu kental, gelegar ombak yang rindu kaki wisatawan, dan rumpun buih putih, seputih tawa anak-anak pesisir dan penjual ikan yang lebih banyak menjajakan kenangan laut; basah keringat pemancing yang tak kering diamuk angin sepasang camar menukik ke pasir putih,  adakalanya mereka paling tahu,  bagaimana menghabiskan sisa-sisa yang tertinggal di bibir pantai: badai cinta semalaman, kata-kata bualan, dan surut pasang harapan dari bisik gemuruh laut  mengguguh tiap dada yang melewatinya manakala kudatangi lagi jalanmu,  jalan kecil yang berbatu, apakah masih sepetak kebun kelapa itu, rumah-rumah rapuh di dusun asing,  dan lanskap teduh lengang siang, jadi potret bisu yang terus kukenang dalam samar tua ingatan Tanggamus, 11 Mei 2022 ... #Puisi Sepanjang Pesisir Tanggamus (2) Yang pernah menyisir sepanjang garis pantaimu, pasti suka menenggelamkan kaki, membiar tiap riak air memecah letih

Ten commandments puisi

Beberapa Catatan 1. Objek puisi sedapat mungkin detail dan spesifik;  2. Hindari to tell biasakan to show; 3. Gunakan diksi sederhana (tapi gunakan kontras yang kuat); 4. Susun diksi sederhana dengan cara pandang khas dan tidak sederhana atawa umum; 5. Pemanusiaan (personifikasi) dapat menjadi peralatan puitis yang kuat; 6. Pertimbangkan rima (dan metrum); 7. Gunakan kata seirit dan seefektif mungkin (jangan boros); 8. Pilih satu topik tertentu dan konsisten dengan itu 9. Pertahankan logika (puitik); 10. Repetisi yang digunakan dengan tepat dapat meningkatkan energi puitik. Itulah kurang lebih the ten Commandments puisi.  Dasar kepenyairan Seorang penyair dengan serius berlatih semeleh alias ikhlas. Ikuti apa yang dipikir, dihayati, dan dirasakannya, kemudian sajikan pada diri sendiri dan pembaca. Makin tidak sadar pesan dan amanat makin baik. Penyair bukan kurir pembawa pesan atau aparat dari suatu amanat. Dengan demikian puisi-puisinya akan ditulis dengan jelas (t

Belajar Diksi

BELAJAR DIKSI (Membuat Pesan Sebuah Artikel sampai ke Pembaca) ENAM JENIS PERUBAHAN MAKNA   1. Perubahan makna meluas,  2. Perubahan menyempit,  3. Perubahan ameliorasi,  4. Perubahan peyorasi,  5. Perubahan metafora, 6. Perubahan metonimi. PERUBAHAN MAKNA MELUAS   merupakan perubahan makna yang tadinya mengandung makna yang sempit atau khusus menjadi mengandung makna yang luas atau umum.  Contoh : Ibu Ibu yang bermakna sebenarnya adalah orang yang melahirkan kita, meluas menjadi siapapun wanita yang lebih tua dari kita atau kedudukannya lebih tinggi. Contoh : Ibu guru yang saya hormati. PERUBAHAN MAKNA MENYEMPIT  adalah perubahan kata yang tadinya mengandung makna yang luas atau umum menjadi mengandung makna yang sempit atau khusus.  Contoh : Penulis Penulis makna sebenarnya adalah orang yang menulis, menyempit maknanya menjadi sebuah profesi. Contoh kalimatnya : Raditya Dika adalah seorang penulis.  PERUBAHAN MAKNA AMELIORASI   adalah  kata yang baru dianggap lebih tinggi atau lebih

MENGAKRABI SUNYI

Gambar
Clouds

Cerita Mini: PENGHUJUNG MALAM PERTUNANGAN

Gambar
Image by Canva Hawa dingin menusuk, membekukan tanah gersang yang merindukan kedamaian malam. Separuh belahan bumi telah ditutupi oleh gelap sempurna, menandakan bahwa segala kesibukan yang membuat jiwa larut dalam kesesatan harus disudahi. Kini, saatnya malam unjuk diri untuk memperlihatkan segala rahasia dan teka-tekinya. Di sela remang cahaya bulan, terlihat dua orang dengan langkah waspada menapak jalan tanah berbatu. Sesekali mata nyalang mereka melirik ke kanan dan kiri, menatap, dan mengawasi siapa pun yang mungkin akan menghentikan langkah mereka. Tanpa rasa takut yang tersirat, mereka terus melangkah menuju tempat yang tidak mungkin dijamah pada malam hari. Di pagi atau siang hari pun tempat itu hanya dijamah pada waktu-waktu tertentu saja. Tempat itu sungguh dingin dan sepi. Dua bayang tubuh gagah dan gemulai sirna ditelan malam yang makin eksotis. Seketika, derap langkah berdebam berhenti di depan pintu gerbang tanah permakaman. Gerbang besi hitam berkarat berhias reli

Cerpen Mini: TAMAN CINTA

Gambar
Image by Canva  “Kenapa kau mengajakku ke sini, Ray?” tanya Helga dengan senyum manja. Sebenarnya, tanpa ditanya pun Helga sudah tahu. Ray akan melamarnya. Helga tahu bahwa Ray menyembunyikan sesuatu di dalam saku celana levisnya—cincin. “…,” Ray diam sambil lamat-lamat menatap sinar mentari seranum emas yang mulai redup di sela-sela bukit eksotis Taman Cinta. “H—ah!” Ray mengembuskan nafas panjang layaknya melepaskan beban yang telah mengganggu kejernihan pikirannya selama ini. Tergambar jelas rona kesedihan di wajah Ray seolah-olah akan datang suatu kejadian luar biasa yang mampu membuatnya hancur berkeping-keping. Ray perlahan menarik tangan kanannya dari saku celana. Tampak mengkilat cincin emas cantik tersemat di sela jari manisnya. Meneteslah setitik air mata panas dari mata indah Ray. Bibir bergetar merangkai kata, tetapi tampaknya kata-kata telah kehilangan makna. “Maaf, Helga sayang. Kisah cinta kita cukup sampai di sini saja. Kita tidak bisa bersama!” ucap Ray dipenuh

Prosais: PUJANGGA PENGGUNCANG DUNIA

Gambar
Image by Canva Masih banyak tanda tanya yang belum terungkap, berjejal di sepanjang jalan yang kita lalui. Tanda tanya menanti sang pujangga untuk menggetarkan penanya, mengukir titik dan koma di atas hamparan kanvas semesta. Pada saat itulah, tabir demi tabir kerahasiaan Sang Maha Segala Maha perlahan terungkap oleh intelektualita sang pujangga. Seonggok kemuliaan pena mampu mengangkat takhta, menebarkan rona bunga-bunga wangi, memendarkan cahaya cita yang menyilaukan, dan menghadiahi keparipurnaan masa depan yang tiada akhir. Segala bentuk pengrusakan biadab yang mampu merajam wajah bangsa dihalaunya atas nama kehormatan pendidikan. Tiada gentar, malas pun lelah dalam menepis wujud kejahiliahan. Sungguh, siapa pun yang mendapat pendidikan bijaksana di atas tanah yang ia pijak, maka ketinggian, kebahagiaan, kesuksesan, dan keluasan wawasan akan senantiasa menerangi jalan kehidupannya. Seperti butiran mutiara yang tertimbun di kedalaman laut, sesulit apapun tetaplah dicari karena h

SI LELEMBUT

Gambar
Image by Canva Melihat Rangga berbicara sendiri, tertawa sendiri, ngobrol sendiri padahal tidak ada orang di dekatnya, bukanlah hal aneh bagi teman-temannya. Gila? Tidak, dia normal tapi tidak normal. Dia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki orang lain pada umumnya. Kemampuan yang mungkin impian semua orang atau mungkin juga dibenci oleh sebagian orang. Ya, kemampuan supranatural atau indra ke enam. Kemampuan yang bisa melihat hal-hal gaib atau makhluk halus di sekitarnya. Bermula ketika dia berziarah ke makam kakeknya lima tahun silam. Kuburan sepi, hanya ada hamparan batu nisan dan guguran bunga kamboja. Bersama ibunya dia menyusuri setiap makam, mencari makam kakeknya yang dibantu oleh juru kunci kuburan. Sudah dua warsa dia tidak berziarah ke makam kakeknya semenjak dia pindah sekolah di jakarta. Seperti tradisi yang berjalan di masyarakat, sebelum berpuasa mereka berziarah, mendoakan arwah leluhur mereka. Tempat ini telah banyak berubah. Makam yang semula jarang—tidak padat, k