Puisi: SEDEKAT-DEKATNYA CINTA, SEDEKAT-DEKATNYA KAU
Ibarat langit, akulah awan pada tubuhmu sebagai pelukis wajahmu, bertukar-tukar isyarat dan malam ketika kau menyaru bintang, akulah rembulan pada gemerlap riang malammu. Kita selalu dekat, ibarat pena dan puisi akulah tinta yang menyimpan segala ceritamu dan rahasia kenangan tentang angan dan ingin yang selalu kita kisahkan sepanjang perjalanan. Meski habis catatan di riwayat, hikayat tak lagi dituturkan, kita mesti sekokoh akar pohonan, menyulur perdu ditelikung zaman sebab sebaik-baiknya ikatan ialah yang tak pernah pudar dilerai waktu. Dan matahari perlahan naik, tepat saat orang-orang gelisah terbangun dari mimpi, kugenggam tanganmu, gegas menyalakan api cinta sebab kita tak pernah tahu, kapan waktu mengekalkan rindu. Saat hujan merusak suasana, kudekap tubuhmu, kau mendekap tubuhku, lalu kita menjadi arus sungai, mengalirkan kehidupan, kecipak ikan, dan segala yang kita angankan menjadi kenyataan sebab kita bersama dan aku bahagia. Tanggamus, 3 November 202...