Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Ten commandments puisi

Beberapa Catatan 1. Objek puisi sedapat mungkin detail dan spesifik;  2. Hindari to tell biasakan to show; 3. Gunakan diksi sederhana (tapi gunakan kontras yang kuat); 4. Susun diksi sederhana dengan cara pandang khas dan tidak sederhana atawa umum; 5. Pemanusiaan (personifikasi) dapat menjadi peralatan puitis yang kuat; 6. Pertimbangkan rima (dan metrum); 7. Gunakan kata seirit dan seefektif mungkin (jangan boros); 8. Pilih satu topik tertentu dan konsisten dengan itu 9. Pertahankan logika (puitik); 10. Repetisi yang digunakan dengan tepat dapat meningkatkan energi puitik. Itulah kurang lebih the ten Commandments puisi.  Dasar kepenyairan Seorang penyair dengan serius berlatih semeleh alias ikhlas. Ikuti apa yang dipikir, dihayati, dan dirasakannya, kemudian sajikan pada diri sendiri dan pembaca. Makin tidak sadar pesan dan amanat makin baik. Penyair bukan kurir pembawa pesan atau aparat dari suatu amanat. Dengan demikian puisi-puisinya akan ditulis dengan jelas (t

Belajar Diksi

BELAJAR DIKSI (Membuat Pesan Sebuah Artikel sampai ke Pembaca) ENAM JENIS PERUBAHAN MAKNA   1. Perubahan makna meluas,  2. Perubahan menyempit,  3. Perubahan ameliorasi,  4. Perubahan peyorasi,  5. Perubahan metafora, 6. Perubahan metonimi. PERUBAHAN MAKNA MELUAS   merupakan perubahan makna yang tadinya mengandung makna yang sempit atau khusus menjadi mengandung makna yang luas atau umum.  Contoh : Ibu Ibu yang bermakna sebenarnya adalah orang yang melahirkan kita, meluas menjadi siapapun wanita yang lebih tua dari kita atau kedudukannya lebih tinggi. Contoh : Ibu guru yang saya hormati. PERUBAHAN MAKNA MENYEMPIT  adalah perubahan kata yang tadinya mengandung makna yang luas atau umum menjadi mengandung makna yang sempit atau khusus.  Contoh : Penulis Penulis makna sebenarnya adalah orang yang menulis, menyempit maknanya menjadi sebuah profesi. Contoh kalimatnya : Raditya Dika adalah seorang penulis.  PERUBAHAN MAKNA AMELIORASI   adalah  kata yang baru dianggap lebih tinggi atau lebih

MENGAKRABI SUNYI

Gambar
Clouds

Cerita Mini: PENGHUJUNG MALAM PERTUNANGAN

Gambar
Image by Canva Hawa dingin menusuk, membekukan tanah gersang yang merindukan kedamaian malam. Separuh belahan bumi telah ditutupi oleh gelap sempurna, menandakan bahwa segala kesibukan yang membuat jiwa larut dalam kesesatan harus disudahi. Kini, saatnya malam unjuk diri untuk memperlihatkan segala rahasia dan teka-tekinya. Di sela remang cahaya bulan, terlihat dua orang dengan langkah waspada menapak jalan tanah berbatu. Sesekali mata nyalang mereka melirik ke kanan dan kiri, menatap, dan mengawasi siapa pun yang mungkin akan menghentikan langkah mereka. Tanpa rasa takut yang tersirat, mereka terus melangkah menuju tempat yang tidak mungkin dijamah pada malam hari. Di pagi atau siang hari pun tempat itu hanya dijamah pada waktu-waktu tertentu saja. Tempat itu sungguh dingin dan sepi. Dua bayang tubuh gagah dan gemulai sirna ditelan malam yang makin eksotis. Seketika, derap langkah berdebam berhenti di depan pintu gerbang tanah permakaman. Gerbang besi hitam berkarat berhias reli

Cerpen Mini: TAMAN CINTA

Gambar
Image by Canva  “Kenapa kau mengajakku ke sini, Ray?” tanya Helga dengan senyum manja. Sebenarnya, tanpa ditanya pun Helga sudah tahu. Ray akan melamarnya. Helga tahu bahwa Ray menyembunyikan sesuatu di dalam saku celana levisnya—cincin. “…,” Ray diam sambil lamat-lamat menatap sinar mentari seranum emas yang mulai redup di sela-sela bukit eksotis Taman Cinta. “H—ah!” Ray mengembuskan nafas panjang layaknya melepaskan beban yang telah mengganggu kejernihan pikirannya selama ini. Tergambar jelas rona kesedihan di wajah Ray seolah-olah akan datang suatu kejadian luar biasa yang mampu membuatnya hancur berkeping-keping. Ray perlahan menarik tangan kanannya dari saku celana. Tampak mengkilat cincin emas cantik tersemat di sela jari manisnya. Meneteslah setitik air mata panas dari mata indah Ray. Bibir bergetar merangkai kata, tetapi tampaknya kata-kata telah kehilangan makna. “Maaf, Helga sayang. Kisah cinta kita cukup sampai di sini saja. Kita tidak bisa bersama!” ucap Ray dipenuh

Prosais: PUJANGGA PENGGUNCANG DUNIA

Gambar
Image by Canva Masih banyak tanda tanya yang belum terungkap, berjejal di sepanjang jalan yang kita lalui. Tanda tanya menanti sang pujangga untuk menggetarkan penanya, mengukir titik dan koma di atas hamparan kanvas semesta. Pada saat itulah, tabir demi tabir kerahasiaan Sang Maha Segala Maha perlahan terungkap oleh intelektualita sang pujangga. Seonggok kemuliaan pena mampu mengangkat takhta, menebarkan rona bunga-bunga wangi, memendarkan cahaya cita yang menyilaukan, dan menghadiahi keparipurnaan masa depan yang tiada akhir. Segala bentuk pengrusakan biadab yang mampu merajam wajah bangsa dihalaunya atas nama kehormatan pendidikan. Tiada gentar, malas pun lelah dalam menepis wujud kejahiliahan. Sungguh, siapa pun yang mendapat pendidikan bijaksana di atas tanah yang ia pijak, maka ketinggian, kebahagiaan, kesuksesan, dan keluasan wawasan akan senantiasa menerangi jalan kehidupannya. Seperti butiran mutiara yang tertimbun di kedalaman laut, sesulit apapun tetaplah dicari karena h

SI LELEMBUT

Gambar
Image by Canva Melihat Rangga berbicara sendiri, tertawa sendiri, ngobrol sendiri padahal tidak ada orang di dekatnya, bukanlah hal aneh bagi teman-temannya. Gila? Tidak, dia normal tapi tidak normal. Dia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki orang lain pada umumnya. Kemampuan yang mungkin impian semua orang atau mungkin juga dibenci oleh sebagian orang. Ya, kemampuan supranatural atau indra ke enam. Kemampuan yang bisa melihat hal-hal gaib atau makhluk halus di sekitarnya. Bermula ketika dia berziarah ke makam kakeknya lima tahun silam. Kuburan sepi, hanya ada hamparan batu nisan dan guguran bunga kamboja. Bersama ibunya dia menyusuri setiap makam, mencari makam kakeknya yang dibantu oleh juru kunci kuburan. Sudah dua warsa dia tidak berziarah ke makam kakeknya semenjak dia pindah sekolah di jakarta. Seperti tradisi yang berjalan di masyarakat, sebelum berpuasa mereka berziarah, mendoakan arwah leluhur mereka. Tempat ini telah banyak berubah. Makam yang semula jarang—tidak padat, k

JEMARI BERTUNAS

Gambar
Image by Canva Jubaedah naik pitam mendengar warta tentang kenakalan anaknya di sekolah. Ia mendapat surat panggilan dari Kepala Sekolah pagi ini. Dengan wajah merah kesumba, ia melangkah menyeruak pintu kayu dan membantingnya hingga atap ikut bergetar. "Anak kurang ajar!" racaunya sambil terus mengayunkan kaki beralas sandal karet tipis. *** "Jadi, apa kesalahan yang telah anak saya buat, Bu?" "Kemarin dia berantem, tak memakai sepatu, baju dikeluarkan, bolos, jajan saat jam pelajaran, gak ngerjain tugas, tidur di kelas, makan di kelas, kentut di kelas, gangguin anak-anak perempuan sampai nangis, malak uang jajan adik kelas, coret-coret dinding, dan masih banyak lagi, Bu. Buku CKS (Catatan Kriminal Siswa) sampai penuh dengan nama anak Ibu," Bu Kepala Sekolah menjelaskan secara detail tanpa terselip kealpaan. "Hari ini dia tidak memakai topi dan tidak memakai dasi. Kuku-kukunya juga sangat panjang dan hitam. Ih! Teman-temannya sampai ketak

Puisi: SETELAH MASA SULIT YANG KITA LEWATI

Gambar
Image by Canva Akankah setelah ini rona rembulan masih sama? Menghiasi wajah-wajah sang kekasih yang rindu kedamaian malam Akankah mentari masih sama hangatnya, setelah serdadu awan kelam menutupi keparipurnaan sinarnya? Akankah angin mampu menyibak kesedihan, yang berlapis-lapis dengan kesejukan belai kasihnya?   Sungguh, aku yakin, setelah penderitaan ada kebahagiaan Biarlah semua itu berlalu dalam tabir kelam Dan hikmah yang terselip di dalamnya itu kita bawa sebagai pelajaran Walaupun kita tahu, derita akan senantiasa menari-nari di pundak kita Karena hanya dengan deritalah kita dapat kembali mengingat keagungan cinta-Nya, serta dekat dengan yang namanya rasa sabar dan ikhlas   Tanggamus, 18 Mei 2020 Enable Ginger Cannot connect to Ginger Check your internet connection or reload the browser Disable in this text field Edit Edit in Ginger Edit in Ginger × Enable Ginger Cannot connect to Ginger Check your internet connection or reload the browser Disa

TERJEBAK!

Gambar
Image by Canva Nyanyian burung malam membuatku terjaga. Ditambah riuh gemerisik serangga yang seolah turut menghantui tidurku. Mata sayup-sayup menilik jam di atas nakas, pukul 03.15. Usai Ramadan, bingung jika terbangun pada jam ini, mau apa? "Solat malam, dong, atau makan sahur buat puasa sawal," gumamku menatap langit-langit yang dipenuhi jaring lengket laba-laba. Namun, ini sangat mengerikan. Maksudku, aku tak berani bangun sendirian di dapur dan mengambil air wudhu di kamar mandi yang tak beratap. Dari kamar mandi, kehidupan malam tampak begitu mengerikan, di mana siluet yang dihasilkan sinar rembulan menciptakan lukisan dunia lain. Aku beranjak menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, meninggalkan selimut yang berserak akibat posisi tidur yang tidak jelas. Layaknya orang yang mempunyai alter ego, aku coba keluarkan sisi beraniku walau agak sulit. Tangan meraba tembok mencari saklar pemantik aliran elektrik. Lampu menyala terang. Aku duduk sebentar menenangk

Creepypasta: BERUBAH!

Gambar
#cerita #creepypasta #flashfiction Image by Canva Sinar mentari tergelincir menembus celah jendela bertralis besi bunga-bunga mawar. Ugh! Sangat menyilaukan. Mataku masih berat untuk dibuka. Badan terasa sakit-sakit bagai dipukul warga sekampung. Tidak biasanya tubuhku seperti ini. Seingatku, aku selalu tidur tepat waktu. Aku termangu sesaat, lalu lanjut membersihkan kotoran yang menepi di pojok bola mata. Disaat sedang asyik membelai mata, tiba-tiba suara adzan asar Mang Sanusi melantun merdu. Ah, waktunya untuk masak menu berbuka. Kolak selalu menjadi menu andalan bulan puasa. Aku segera meraih satu sisir pisang lilin, lalu mencincangnya menjadi ukuran kecil minimalis. Deg! Tiba-tiba kepalaku pusing. Mata berkunang-kunang, badan sempoyongan, dan pandangan kabur. "Awww!!!" teriakku refleks. Pisau bermata tajam menyayat telunjuk kiriku. Segera aku raih kain sekenanya untuk menghentikan darah yang terus mengalir. Namun, tunggu! Kenapa darahku berwarna hijau menyala.