Cerpen Mini: TAMAN CINTA
“Kenapa kau mengajakku ke sini, Ray?” tanya
Helga dengan senyum manja. Sebenarnya, tanpa ditanya pun Helga sudah tahu. Ray
akan melamarnya. Helga tahu bahwa Ray menyembunyikan sesuatu di dalam saku
celana levisnya—cincin.
“…,” Ray diam sambil lamat-lamat
menatap sinar mentari seranum emas yang mulai redup di sela-sela bukit eksotis
Taman Cinta.
“H—ah!” Ray mengembuskan nafas
panjang layaknya melepaskan beban yang telah mengganggu kejernihan pikirannya
selama ini.
Tergambar jelas rona kesedihan
di wajah Ray seolah-olah akan datang suatu kejadian luar biasa yang mampu
membuatnya hancur berkeping-keping. Ray perlahan menarik tangan kanannya dari
saku celana. Tampak mengkilat cincin emas cantik tersemat di sela jari manisnya.
Meneteslah setitik air mata panas dari mata indah Ray. Bibir bergetar merangkai
kata, tetapi tampaknya kata-kata telah kehilangan makna.
“Maaf, Helga sayang. Kisah
cinta kita cukup sampai di sini saja. Kita tidak bisa bersama!” ucap Ray dipenuhi
penyesalan yang teramat dalam.
“Aku sudah dijodohkan.”
Tanggamus, 02
Juni 2020
Komentar
Posting Komentar
Mohon maaf jika ada salah kata, kritik dan saran selalu saya domba.